Sunday 17 January 2021
Cek Segera! 10 Hal Ini Penyebab Berat Badan Naik Drastis
Jakarta, CNBC Indonesia - Berat badan yang berlebih seringkali membuat kurang percaya diri. Jika dibiarkan nantinya juga bisa menyebabkan berbagai masalah kesehatan. Biasanya penambahan berat badan dipicu oleh makan yang berlebihan.
Fluktuasi berat badan seringkali dialami setiap orang, namun perubahan berat badan dalam waktu singkat justru diwaspadai. Sebab, penambahan berat badan secara drastis ini, bisa jadi tanda kondisi kesehatan, lho. Dilansir dari laman medicalnewstoday dan healthline, dan dikutip dari Hai Bunda, ada 10 pemicu berat badan naik drastis selain dari makanan.
Kondisi medis lainnya yang mempengaruhi kadar hormon yang menjadi penyebab penambahan berat badan pada pria dan wanita adalah, hipotiroidisme, peningkatan produksi kortisol (hormon stress) seperti pada sindrom cushing, dan peningkatan aldosteron.
1. Berhenti merokok
Kenaikan berat badan juga dipicu saat berhenti merokok pertama kali. Para ahli percaya, kenaikan berat badan terjadi karena nikotin menekan nafsu makan. Penelitian menunjukkan, rata-rata penambahan berat badan akibat merokok berkisar satu kilogram dalam sebulan. Mayoritas kenaikan berat badan ini terjadi selama 3 bulan pertama setelah berhenti merokok.
Corona Menggila, Ini Vitamin yang Dianjurkan ke Pasien Corona
Nah, karena kasus Corona yang semakin meningkat, sebaiknya kamu kembali mulai mempersiapkan diri. Termasuk untuk konsumsi vitamin. Berikut sejumlah vitamin yang dianjurkan bagi para pasien Covid-19, dirangkum CNBC Indonesia, Minggu (17/1/2021)
1. Pasien Tanpa Gejala
Untuk pasien tanpa gejala bisa mengkonsumsi vitamin C dan Vitamin D. Untuk Vitamin C dengan pilihan sebagai berikut:
- Tablet Vitamin C non acidic 500mg per 6-8 jam oral, untuk 14 hari.
- Tablet isap Vitamin C 500mg/12 jam oral selama 30 hari.
- Multivitamin yang mengandung Vitamin C 1-2 tablet per 24 jam selama 30 hari. Dianjurkan Multivitamin yang mengandung vitamin C, B, E, Zink.
Pilihan Vitamin D sebagai berikut:
- Suplemen: 400 IU-1000 IU per hari. Tersedia dalam bentuk tablet, kapsul, tablet effervescent, tablet kunyah, tablet hisap, kapsul lunak, serbuk, dan sirup.
- Obat 1000-5000 IU per hari. Tersedia dalam bentuk tablet 1000 IU dan tablet kunyah 5000 IU.
2. Pasien Covid-19 Gejala Ringan
Vitamin C, dengan pilihan:
- Tablet vitamin C non acidic 500mg per 6-8 jam oral (untuk 14 hari).
- Tablet isap Vitam,in C 500 mg per 12 jam oral (selama 30 hari).
- Multivitamin yang mengandung Vitamin C 1-2 tablet per 24 jam (selama 30 hari). Dianjurkan Multivitamin yang mengandung vitamin C, B, E, Zink.
Sementara untuk Vitamin D, adalah:
- Suplemen: 400 IU-1000IU. Tersedia dengan bentuk tablet, kapsul, tablet effervescent, tablet kunyah, tablet hisap, kapsul lunak, serbuk, dan sirup.
- Obat 1000-5000 IU per hari, tersedia dalam bentuk tablet 1000 IU dan tablet kunyah 5000 IU.
3. Pasien Covid-19 Gejala Sedang
Untuk pasien dengan gejala sedang bisa diberikan vitamin melalui suntikan intravena selama perawatan di rumah sakit.
4. Pasien Covid-19 Gejala Berat
Terakhir pasien gejala berat membutuhkan perawatan intensif di rumah sakit. Pemberian vitamin dilakukan dalam suntikan intravena yang disesuaikan dengan anjuran dokter.